Banyak kejadian kecelakaan kerja yang
menyebabkan kematian (fatality) di tempat kerja karena bekerja dengan peralatan
atau mesin yang memiliki sumber tenaga yang tidak diputuskan atau dimatikan
sebelum bekerja dengan peralatan atau mesin tersebut. Peralatan dan mesin
tersebut diantaranya adalah motor listrik, pompa, mesin pemotong, peralatan
dengan system hidrolik, pipa uap panas bertekanan tinggi, dan peralatan serta
mesin yang bertenaga lainnya. Perlindungan dilakukan dengan mengisolasi energy
berbahaya atau dengan cara penguncian, pemasangan pengaman dan label pada
sumber-sumber energy yang dapat mencederai seseorang.
Gambar 1.1 Contoh dari LOTO
Proses
LOTO (Lock out Tag out) merupakan persyaratan minimum yang harus diterapkan pada seluruh
fasilitas apabila pegawai atau mitra kerjanya melakukan pekerjaan pada tempat
kerja di mana pelepasan energi berbahaya sangat mungkin dapat terjadi, seperti
pada situasi berikut:
-
Mesin/peralatan proses baru yang hendak
dibeli dan dipasang
-
Peralatan yang ada sedang dimodifikasi,
diperbaiki, direnovasi atau diganti
-
Alat pengisolasi energy sedang
diperbaiki, dimodifikasi, direnovasi, atau diganti.
Karyawan
atau tenaga kerja merupakan subyek faktor produksi yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan bisnis dalam berbagai kegiatan industri. Bahkan berhasil
tidaknya suatu bisnis, efisien dan efektif tidaknya suatu bisnis ditentukan
oleh sumber daya manusia yang berperan serta dalam bisnis itu sendiri. Untuk
itu sumber daya manusia harus mendapat perhatian dengan seksama, agar mereka
dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pekerjaan mereka. Bentuk
perlakuan tersebut antara lain adalah kesehatan dan keselamatan kerja para
karyawan selama mereka melakukan tugas kekaryaannya. Secara langsung maupun
tidak, perlakuan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh pada produktivitas
karyawan yang bersangkutan.
Dalam pekerjaan,
terkadang kecelakaan kerja bisa terjadi,tidak terkecuali di bidang kelistrikan
atau kecelakaan yang biasa kita jumpai adalah tersengat listrik. Sengatan
listrik (electrocution, electrical shock) suatu proses terjadinya arus listrik
dari luar ke tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh
manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan
arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat listrik, terdapat beda
potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan
listrik antara tubuh dan lingkungan kita. Apabila kecelakaan tersebut terjadi,
maka perlu diambil berbagai tindakan untuk melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) serta tindak lanjutnya yang sesuai agar dapat meminimalisir
resiko akibat kecelakaan kerja.
1. Pengertian
Kajian LOTO
Lock
Out Tag Out atau biasa disingkat dengan LOTO merupakan system pengamanan dalam
bekerja dengan mematikan sumber energi, menguncinya (Lock) dan memberikan tanda
(Tag). LOCK adalah system penguncian sumber energi setelah sumber energi
dimatikan agar tidak bisa dioperasikan sedangkan TAG adalah alat komunikasi
untuk menyampaikan bahwa sedang dilakukan suatu pekerjaan dan jangan dioperasikan.
Proses
prosedur pelaksanaan LOTO dengan peran dan tanggung jawab terkait dari
pelaksana proses, dan infrastruktur yang diperlukan bagi berjalannya proses.
Definisi
Khusus :
1. Pegawai
berwenang: Petugas yang mengunci/memblok/memasang label pada
mesin, fasilitas proses produksi atau peralatan listrik untuk
melakukan perbaikan, pemeliharaan atau modifikasi pada peralatan tersebut.
Pegawai berwenang dan operator mungkin saja orang yang sama apabila tugas
operator juga termasuk melaksanakan pekerjaan itu. Pegawai berwenang termasuk
tetapi tidak terbatas kepada petugas listrik, mekanik atau orang yang
bertanggung jawab dalam penerapan prosedur penguncian dan pemasangan label,
seperti; penyelia pemeliharaan, mandor/penyelia pelaksana pekerjaan.
2. Berenergi: Berhubungan
dengan suatu sumber energi, atau mengandung energi sisa atau tersimpan.
3. Alat
pengisolasi energi: Alat mekanis yang secara fisik mencegahpemindahan atau
pelepasan energi, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
Pemutus arus listrik yang dioperasikan secara manual; slip buta /buntu; katup
lurus; katup blok dan setiap alat serupa yang digunakan memblok atau
mengisolasi energi. Istilah tersebut tidak termasuk tombol tekan, sakelar
pilih, dan peralatan jenis sirkuit kontrol lainnya.
4. Sumber
energi: Setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik, pneumatik, kimia, panas
atau energi lain.
5. Penguncian: Pemasangan
gembok pada alat pengisolasi energi, sesuai dengan prosedur yang sudah
ditetapkan, untuk memastikan bahwa alat pengisolasi energi dan peralatan yang
sedang dikendalikan tidak dapat dioperasikan hingga alat pengunci itu dilepas.
6. Alat
pengunci: Suatu alat yang dapat mengunci, dapat berupa gembok dan anak
kuncinya atau kunci kombinasi, untuk menahan suatu alat pengisolasi energi pada
posisi aman dan mencegah pelepasan energi pada mesin atau peralatan.
7. Perawatan
dan pemeliharaan: Kegiatan ditempat kerja, seperti: pekerjaan
konstruksi, pemasangan, penempatan, penyetelan pemeriksaan, pengubahan dan
pemeliharaan dan/atau perbaikan mesin atau peralatan. Kegiatan ini
meliputi pekerjaan pelumasan, pembersihan, perbaikan kemacetan mesin atau
peralatan dan penyetelan atau pengubahan alat, dimana pegawai mungkin terpapar
dengan energi yang tidak diharapkan, atau mesin hidup dan terjadi pelepasan
energi berbahaya.
8. Pemasangan
label: Memasang suatu label pada suatu alat pengisolasi
energi untuk melarang orang mengoperasikan atau
mengalirkan energi pada suatu peralatan yang sedang dirawat, dipelihara,
diperbaiki, dimodifikasi atau dikontrol tanpa izin.
9. Label: Suatu
tanda peringatan yang jelas, berupa label dan perlengkapannya yang dapat
dipasangkan dengan kuat pada alat pengisolasi energi sehingga dapat menunjukkan
bahwa alat pengisolasi energi dan peralatan yang sedang dikendalikan tidak
boleh dioperasikan hingga label dilepas.
10. Memblok: Memasang
suatu alat guna mencegah gerakan energi, mesin atau peralatan.
2. Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan
dan kesehatan kerja secara umum mencakup
suasana dan lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan
karyawan agar tugas pekerjaan perusahaan dapat berjalan lancar. Arti kesehatan dan keselamatan kerja adalah:
- Menciptakan suasana dan lingkungan kerja:
Kondisi fisik gedung dan segala peralatan
yang dimiliki sebagai sarana untuk melaksanakan tugas karyawan.Kondisi non
fisik, seperti suasana hubungan kerja antar sesama karyawan baik secara
horisontal maupun vertikal. Hubungan horisontal menggambarkan hubungan kerja
yang baik antar sesama karyawan yang menduduki posisi yang sama. Hubungan vertikal
berarti tercipta hubungan timbal balik yang baik antara bawahan dengan atasan.
- Menjamin keselamatan dan kesehatan karyawan, sehingga menciptakan
rasa aman dari ancaman bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai sumber
bahaya, berupa mesin dan seluruh fasilitas produksi, bahan baku,
konstruksi bangunan, instalasi listrik dan peralatan lainnya.
- Ruangan atau lapangan ( space) di mana orang dapat bekerja atau yang
sering dimasuki tenaga kerja. Jadi tempat kerja adalah ruangan, lapangan,
halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian integral atau hubungan
dengan tempat kerja.
3. Tujuan
Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Tujuan
akhir kesehatan dan keselamatan adalah produktivitas tenaga kerja yang tinggi
sehingga perusahaan dapat bekerja efisien. Produktivitas tenaga kerja yang
tinggi dapat dilakukan bila tenaga kerja terjamin kesehatan dan keselamatan
kerjanya.
Keselamatan kerja banyak dipengaruhi oleh
suasana dan keadaan lingkungan kerja dalam perusahaan, misalnya: perlunya
penerangan lampu yang memadai, sirkulasi udara yang menjamin kesegaran kerja,
lantai yang tidak licin, mesin-mesin dan fasilitas produksi yang aman dari
bahaya. Sedangkan kesehatan kerja lebih dititik beratkan pada lingkungan yang
mendukung para tenaga kerja terjamin kesehatannya, misalnya: ruangan yang bebas
debu, ventilasi udara yang baik, bebas dari gas yang membahayakan. Hal ini
berkaiatan erat dengan kebijakan perusahaan secara keseluruhan, dalam arti
upaya menciptakan suasana dan kondisi kerja yang berkaitan dengan rancang
bangun gedung dan keseluruhan fasilitas produksi yang akan digunakan.
Secara
umum kecelakaan kerja dapat terjadi karena berbagai faktor:
- Keadaan pekerja sendiri ( human factor/human
error )
- Mesin dan alat-alat kerja ( machine and tools
condition )
- Keadaan lingkungan kerja ( work environment
)
Keadaan pekerja sendiri (human error)
Keadaan
karyawan meliputi: sikap, sifat dan tingkah laku karyawan dalam menghadapi
pekerjaannya. Ada kalanya sikap, sifat dan pendidikan mempengaruhi cara kerja
seseorang. Namun yang dimaksudkan disini adalah sifat-sifat dan tingkah laku
seseorang karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Ada karyawan yang bersikap
hati-hati dan teliti, namun ada pula yang bersifat ceroboh dan tidak sabar.
Sebenarnya sudah sejak awal penerimaan karyawan hal ini harus sudah diujikan,
agar tiap orang memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan sifatnya. Misalnya:
seorang yang cenderung senang kerja malam hari. Jadi pihak manajemen sejak awal
sudah harus menempatkan pegawai pada pekerjaan yang tepat sesuai dengan
sifatnya.
Demikian pula
keadaan seorang karyawan yang mempunyai suara halus, penampilan menarik dan
murah senyum, sebaiknya ditempatkan di bagian pemasaran, penerima tamu atau receptionis. Tentu saja penempatan kerja tetap harus
disesuaikan dengan minat dan bakat yang dimiliki seseorang. Hal ini akan
mengurangi kecelakaan kerja yang dapat merugikan perusahaan.
Keadaan Mesin dan Alat-alat Kerja
(Machine & Tools Condition)
Mesin dan
peralatan produksi dapat merupakan sumber kecelakaan kerja. Bukan saja
sifat-sifat dari mesin dan peralatan produksi itu sendiri, tetapi tata letak (
layout ) juga dapat menunjang keselamatan kerja. Misalnya: alat kontrol
suhu yang tidak berfungsi. Oleh karena
itu pihak manajemen harus memberikan perhatian terhadap kondisi mesin dan
peralatan serta layout yang baik agar tercapai lingkungan kerja yang
aman.
Keadaan
Lingkungan Kerja (Work Environment)
Lingkungan
kerja sangat mempengaruhi morale (suasana kerja) para karyawan, baik
lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja yang bersifat rohani. Dalam hal
ini lingkungan kerja fisik yang baik akan mempertinggi produktivitas kerja,
disamping mengurangi kelelahan , yang berarti dapat menaikkan produksi,
sehingga biaya persatuan menjadi efisien. Faktor-faktor lingkungan kerja fisik
yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah:
- Penerangan cahaya
- Ventilasi untuk sirkulasi udara segar
- Pemeliharaan rumah tangga ( house keeping ) misalnya:
lantai bersih, ruangan wangi, suasana menyenangkan dan taman yang indah.
Keadaan
lingkungan fisik yang tidak baik akan menimbulkan hal yang sebaliknya.
Misalnya: tata letak ruangan yang terlalu sempit akibat plant layout yang salah, penempatan peralatan kerja yang
tidak menyenangkan dan tidak menimbulkan gairah kerja yang baik. Pihak
manajemen harus selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
dan keselamatan kerja para karyawan. Apabila kondisi kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan kurang memadai, perlu diperbaiki, caranya tergantung pada faktor
yang mempengaruhinya.
Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh
kombinasi antara tingkah laku manusia,
kondisi fisik perusahaan maupun oleh
mesin dan alat kerja atau alat produksi atau oleh salah satu diantaranya.
4. Pengertian Sengatan Listrik
Sengatan listrik
(electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana
tersetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari
luar ke tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena terjadinya kontak antara
bagian tubuh manusia dengan suatu sumber tegangan listrik yang cukup tinggi
sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melalui tubuh manusia tepatnya
melalui otot. Selain itu arus ini sifatnya mengalir dari potesial tinggi ke
potensial rendah. Dalam kasus sehari- hari sumber tegangan listrik ini memiliki
potensial tinggi, sementara bumi tempat berpijak memiliki potensial rendah.
Jadi, tegangan ini ingin mengalirkan arusnya ke bumi. Pada saat terjadi kontak
antara manusia dengan sumber tegangan saat manusia ini menginjak bumi, maka
tubuh manusia ini akan menjadi suatu konektor antara sumber tegangan dengan
bumi. Perlu diingat bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air,
sehingga tubuh manusia merupakan konduktor yang baik.
Tersetrum adalah fenomena yang terjadi karena adanya arus yang resistansi dengan plasma darah dalam tubuh kita. Arus terjadi karena ada perpindahan elektron dan proton, pergerakan arus yang terhambat akan menghasilkan energy panas. Sakit yang ditimbulkan akibat sengatan listrik disebabkan karena elektron akan berpindah semakin cepat jika ada hambatan. Elektron yg bertumpuk pada plasma darah dan tidak bisa keluar maka akan terjadi panas dan terbakar, sehingga system syaraf menstimulasi otak bahwa hal tersebut adalah sengatan listrik.
Tersetrum adalah fenomena yang terjadi karena adanya arus yang resistansi dengan plasma darah dalam tubuh kita. Arus terjadi karena ada perpindahan elektron dan proton, pergerakan arus yang terhambat akan menghasilkan energy panas. Sakit yang ditimbulkan akibat sengatan listrik disebabkan karena elektron akan berpindah semakin cepat jika ada hambatan. Elektron yg bertumpuk pada plasma darah dan tidak bisa keluar maka akan terjadi panas dan terbakar, sehingga system syaraf menstimulasi otak bahwa hal tersebut adalah sengatan listrik.
Akibat Sengatan Listrik
Penyebab tersetrum
bukanlah tegangan listrik, tetapi karena adanya arus listrik yang mengalir.
Sebenarnya arus listrik pun memang sudah ada di tubuh kita sebagai pengantar
informasi dari indera ke otak (seperti sensor dan prosesor).
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Seseorang bisa
tersengat listrik karena ada banyak kemungkinan,antara lain :
– Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
– Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
– Menyentuh kabel
berarus yang isolasinya rusak
– Kegagalan peralatan
– Terkena muatan
listrik statis
– Disambar petir
(akan dibahas khusus dalam proteksi petir)
Arus listrik
menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf dan otot. Energi panas
yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui dapat menyebabkan luka bakar.
Luka bakar ini timbul dapat akibat dari bunga api listrik yang suhunya dapat
mencapai 2.500 derajat celcius. Tegangan lebih dari 500 volt merupakan risiko
tinggi terhadap keselamatan jiwa.
Arus bolak-balik
menimbulkan rangsangan otot berupa kejang-kejang. Bila arus tersebut melalui jantung,
kekuatan sebesar 60 milliamper saja sudah cukup untuk menimbulkan gangguan
jantung (fibrilasi ventrikel).
Faktor utama yang menyebabkan kejut listrik
1. Besarnya sifat penahan dari badan manusia
2. Lintasan arus listrik dari titik awal terkenanya dan titik akhir penyaluran arus
2. Lintasan arus listrik dari titik awal terkenanya dan titik akhir penyaluran arus
Akibat dari sengatan listrik bisa bermacam-macam
yaitu:
Ø
Sekedar terkejut
Ø
Luka bakar
Ø
Epilepsi/ayan
Ø
Membuat jantung
berhenti berdenyut,serangan jantung,dan masalah pada irama jantung
(arrhythmias)
Ø
Otot berkontraksi
(mengerut) dan kesakitan
Ø
Tidak sadar
diri/pingsan
Ø
Pernafasan berhenti
karena pusat saraf yang mengatur pernafasan menjadi lumpun
Ø
Kematian
Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada korban:serangan jantung,masalah pada irama jantung (arrhythmias),kegagalan bernafas,sakit dan kontraksi pada otot,epilepsi/ayan,kesemutan dan rasa geli,tidak sadar/pingsan.
Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada korban:serangan jantung,masalah pada irama jantung (arrhythmias),kegagalan bernafas,sakit dan kontraksi pada otot,epilepsi/ayan,kesemutan dan rasa geli,tidak sadar/pingsan.
5. Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Akibat Sengatan Listrik
Tata cara pertolongan
pertama sebelum penderita ditangani adalah:
1. Segera bertindak
dengan mematikan aliran listrik. Cabut steker,atau matikan sekring/MCB pusat.
Kemudian minta seseorang untuk mencari bantuan,memanggil ambulans,atau
pertolongan lain.
2. Jauhkan penderita
dari sumber listrik. Untuk dapat memegang penderita tanpa kesetrum anda
memerlukan benda yang tidak bisa mengantarkan listrik. Gunakan misalnya, sarung
tangan karet yang kering (air juga dapat mengantarkan listrik), atau tongkat
sapu. Setelah itu, segera pindahkan korban ke tempat aman serta bersirkulasi
udara lancar. Baringkan korban lalu evaluasi kesadaran penderita apakah sadar
atau tidak, serta periksa denyut nadi dan pernapasannya.
3. Periksa denyut
nadi di lehernya. Jika tidak ada tanda-tanda setelah 5 detik, tekan dadanya
sebanyak 5 kali dengan kedua telapak tangan Anda –telapak tangan kiri berada di
atas dada dan yang lain di atas punggung tangan kiri. Pastikan posisi tangan
Anda berada satu garis dengan putingnya. Periksa lagi. Jika tetap tidak ada.
Ulangi.
4. Untuk pernapasan
buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu, bisa tidak dilakukan lewat mulut.
Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan lewat hidung korban. Kalau setelah
dilakukan pernapasan buatan, ternyata paru-paru juga tidak mengembang, periksa
mulut, hidung, dan kerongkongan. Mungkin ada sesuatu yang menghambat aliran
udara untuk masuk. Bila penderita masih bernapas dengan normal baringkan dengan
posisi sisi mantap. Yaitu miringkan penderita ke sisi kanan, tangan kiri
penderita letakkan di pipi kanan. Hal ini dilakukan supaya penderita bisa
bernapas spontan (tidak tertutup oleh lidah ).
Daftar Referensi
•https://bayangandalamlukisan.files.wordpress.com/2011/05/industrial-electrical-safety-dicussion.pdf
MGM Grand Casino - Mapyro
BalasHapusMGM Grand Hotel Casino. 0.1 양주 출장안마 mi. Distance to Museum Museum of Art & 제주 출장마사지 Culture. 사천 출장안마 0.3 mi. from Museum of Art and Culture. Directions. Map of Museum 청주 출장마사지 of 속초 출장안마 Rating: 3 · 8 reviews